Abstract:
ABSTRAK
Pebri Nur Ibrahim, 2023. Optimalisasi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi diketahui bahwa pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis belum optimal. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis optimalisasi pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Informan sebanyak 7 orang. Teknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan, studi lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Penulis mengunakan teknik analisis data kualitatif melalui pengolahan data hasil wawancara dan observasi untuk ditarik kesimpulan sehingga dapat menjawab permasalahan dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa : Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Nasol Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis belum dilakukan secara optimal berdasarkan 6 (enam) prinsip dalam mengelola BUMDes menurut David Wijaya (2018:137) hal ini dikarenakan masih adanya beberapa dimensi yang belum dilaksanakan secara optimal yaitu : pada dimensi kooperatif, pengelola dalam penentuan unit usaha Bumdes kurang mempertimbangkan aspek kebutuhan masyarakat hal ini disebabkan karena proses perencanaan pengelolaan BUMDes kurang dilakukan secara matang sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada dimensi emansipatif, pengelola kurang melaksanakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengurus Badan Usaha Milik Desa sehingga menyebabkan pengelola BUMDes kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Pada dimensi berkelanjutan, pengelola kurang melakukan pendampingan dengan memberikan pengarahan secara rutin kepada pengelola BUMDes sehingga menyebabkan masih kurangnya kemampuan pengeloa BUMDes dalam menentukan prioritas kegiatan usaha yang dapat dikembangkan sehingga menyebabkan usaha yang ada belum dapat meningkatkan pendapatan desa. Adanya hambatan-hambatan seperti masih kurangnya kerpercayaan terhadap pengelolaan BUMDes yang masih kurang di anggap profesional, masih ada beberapa elemen kelompok masyarakat yang kurang peduli dan kurang perhatian terhadap pengelolaan BUMDes, kurangnya kesadaran dan keinginan untuk mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan dalam bidang pengelolaan BUMDes, kurangnya keterbukaan informasi dalam pelaksanaan pengelolaan unit usaha BUMDes, kurangnya pengurus BUMDes melakukan survei terhadap potensi yang ada di sekitar desa yang layak di jadikan unit usaha BUMDes yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat desa. Oleh karena itu maka dilakukan berbagai upaya dengan meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan BUMDes untuk membangun kepercayaan dari para pelaku usaha, melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat untuk melakukan pertemuan membahas pengelolaan BUMDes, meningkatkan pemahaman pengelola BUMDes sehingga memiliki kemampuan dan pemahaman serta wawasan tentang pengelolaan BUMDes.