Abstract:
Penelitan ini dilatarbelakangi karena belum optimalnya proses kolaborasi dalam pengembagan wisata budaya dan religi di Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Hal ini dibuktikan dengan belum berjalan optimal pelaksanaan kolaborasi dan pengelolaan berkelanjutan dalam pengembangan wisata baik dari segi alur prosedur pengelolaan dan struktur organisasi pengelola, pemerintah desa belum menjalin belum melibatkan pihak swasta, kurangya komitmen dan partisipasi diantara institusi dalam proses kolaborasi, serta terbatasnya sumber dana pemerintah desa.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kolaborasi antar intitusi dalam pengembangan wisata budaya dan religi di Desa Panyingkiran. Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan yang terdiri dari observasi dan wawancara dan informan sebanyak 7 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kolaborasi antar institusi dalam pengembangan wisata budaya dan religi di Desa Panyingkiran belum berjalan optimal hal ini terlihat dari 12 indikator yang dijadikan tolak ukur, 11 diantaranya belum optimal. Hambatan yang terjadi ialah kurangnya kerja sama, kurangnya intensitas diantara institusi, belum ditentukan jangka waktu kolaborasi, kurangnya tugas dan peran antar institusi, minimnya sumber daya. Upaya yang dilakukan ialah meningkatkan komunikasi dan komitmen, musyawarah untuk menentukan arah kolaborasi, serta memaksimalkan tugas dan peran antar institusi.