Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran elemen modal kerja yang diukur dengan Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, dan Perputaran Piutang terhadap return on asset(ROA).
Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini meliputi : 1]. Bagaimana perputaran elemen modal kerja pada PT. Unilever Tbk?; 2]. Bagaimanareturn on Asset (ROA) pada PT. Unilever Tbk?; 3]. Bagaimana pengaruh perputaran elemen modal kerja terhadap return on asset (ROA) secara parsial pada PT. Unilever Tbk?; 4]. Bagaimana pengaruh perputaran elemen modal kerja terhadap return on asset (ROA) secara simultan pada PT. Unilever Tbk?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan analisis data digunakan analisis regresi linear sederhana, analisis koefisien korelasi sederhana, analisis koefisien determinasi, dan uji t serta analisis regresi linear berganda, analisis koefisien korelasi berganda, analisis determinasi dan uji F.
Hasil penelitian dan perolehan data secara persial perputaran kas tidak berpengaruh terhadap return on Asset (ROA) dengan besar pengaruh 4,41% dan sisanya sebesar 95,59% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti. Sementara perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap return on Asset (ROA) dengan besarnya pengaruh 4,41% dan sisanya sebesar 95,59% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan perputaran piutang tidak berpengaruh terhadapreturn on Asset (ROA) dengan besarnya pengaruh 5,29 % dan sisanya sebesar 94,71% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan secara simultan perputaran kas, perputarn persediaan dan perputran piutang tidak berpengaruh terhadap return on Asset (ROA) dengan besarnya pengaruh sebesar 19% dan sisanya 81% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Diharapkan perusahan lebih mengoptimalkan penggunaan modal kerjanya lebih efektif lagi agar naiknya nilai penjualan perusahaan. jika perusahaan memiliki modal kerja yang cukup maka perusahaan bisa digunakan untuk kegiatan oprasional dan menambah bahan baku atau digunakan untuk kewajiban hutang jangka panjangnya. Dan lebih meningkatkan laba ROA perusahaan, agar keuntungan dari investasi yang di tanamkan dapat memperoleh hasil yang diharapkan oleh perusahaan.