Unigal Repository

Pelestarian Perkampungan Budaya Betawi : Dari Condet Ke Srengseng Sawah

Show simple item record

dc.contributor.author Rahmawati, Siwi Nur
dc.date.accessioned 2022-11-20T17:29:34Z
dc.date.available 2022-11-20T17:29:34Z
dc.date.issued 2022-09-01
dc.identifier.citation https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/artefak/article/view/7537 en_US
dc.identifier.issn 2580-0027
dc.identifier.uri http://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/2236
dc.description.abstract Dipindahkannya perkampungan cagar budaya Betawi yang berawal dari Condet, Balekambang menjadi ke Srengseng Sawah merupakan upaya pemerintah yang bekerja sama dengan masyarakat asli Betawi serta komunitas lestari budaya Jakarta. Penelitian ini menggunakan perspektif perubahan sosial, sudah dapat dipastikan adanya transformasi sosial, kebudayaan dan ekonomi. Terpilihnya Srengseng Sawah sebagai kampung pelestarian cagar budaya betawi karena masih memiliki lingkungan yang asri dan bertahannya rumah panggung dengan arsitektur betawi sebagai ciri khas yang masih dipertahankannya. Srengseng Sawah diklaim memiliki potensi sebagai desa yang mampu mengemban pariwisata budaya. Kebudayaan Betawi masih banyak yang terjaga di Srengseng Sawah hal ini ditandai oleh masyarakat yang memiliki keahlian dalam membuat makanan khas Betawi, ondel- ondel dan khas Betawi lainnya. Keputusan dipindahkannya perkampungan budaya Betawi ke Srengseng Sawah dibawah pimpinan mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso karena daerah Condet, Balekambang terus mengalami modernisasi dan mulai banyak didatangi serta dihuni oleh etnis- etnis diluar Betawi, oleh itu keputusan dipindahkan perkampungan pelestarian budaya Betawi di Srengseng Sawah menjadi keputusan final, dan sampai hari ini perkampungan cagar budaya Betawi yang berada di Srengseng Sawah menjadi bukti keberhasilan dari pemerintah dan masyarakat lokal untuk menjaga budaya nenek moyangnya agar tidak punah hilang begitu saja oleh globalisasi budaya yang dapat menyerang kapan saja. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Jurnal Artefak, Universitas Galuh en_US
dc.subject Budaya Betawi en_US
dc.subject Setu Babakan en_US
dc.subject Pelestarian Budaya en_US
dc.title Pelestarian Perkampungan Budaya Betawi : Dari Condet Ke Srengseng Sawah en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Jurnal Artefak
    The Jurnal Artefak was first published in 2014 based on a decree. ISSN 0005.0188/JI.3.2/SK.ISSN/2014.03 and ISSN: 2355-5726. The Jurnal Artefak also has an electronic ISSN: 2580-0027. Since 2017 with SK ISSN 0005.25800027/JI.3.1/SK.ISSN/2017.05 (19 May 2017). Every year the Jurnal Artefak publishes twenty articles for two issues in April and September. The focus of the studies carried out in this publication include history, historiography, educational history, and socio-culture. Currently the editorial staff of the Artifact Journal led by Aan Suryana, S.Pd., M.Pd. The editorial staff of the Jurnal Artefak is located in the Department of History Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Galuh at the FKIP Building 3rd floor, Jl. RE Martadinata No. 150 Ciamis, 46274 West Java. email: jurnalartefak@unigal.ac.id.

Show simple item record

Search Repository


Browse

My Account