Abstract:
Secara umum sumber utama pendapatan rumah tangga petani berasal dari sektor pertanian, namun fakta empiris menunjukkan bahwa tingginya risiko dan ketidakpastian usahatani padi sawah di daerah rawan banjir menyebabkan petani tidak hanya mengandalkan dari satu sumber pendapatan untuk menciptakan ketahanan pangan rumah tangga sekaligus menciptakan kesejahteraan keluarganya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) Struktur pendapatan; 2) Proporsi pengeluaran rumah tangga petani padi sawah di daerah rawan banjir Kabupaten Pangandaran. Metode yang digunakan adalah adalah survai terhadap 360 orang petani yang ditentukan dengan rumus Slovin pada tingkat kesalahan 5 persen dan pengambilannya dilakukan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sumber pendapatan petani dari luar usahatani padi sawah lebih didominasi oleh pendapatan dari hasil kebun dan berburuh tani, sementara sumber pendapatan petani dari luar sektor pertanian paling dominan adalah berburuh non pertanian (buruh/tukang); 2) Proporsi pengeluaran pangan terbesar rumah tangga petani di daerah rawan banjir ternyata lebih didominasi oleh beras, sementara proporsi pengeluaran non pangan paling dominan adalah pengeluaran bahan bakar.