Abstract:
Tingginya risiko dan ketidakpastian berusahatani padi di lahan sawah rawan banjir serta
penguasaan lahan yang sempit menyebabkan rendahnya pendapatan yang diperoleh sehingga berdampak terhadap kesejahteraan petani. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis: 1) struktur pendapatan rumah tangga petani padi di lahan sawah rawan banjir berdasarkan luas lahan; 2) distribusi pendapatan rumah tangga petani padi di lahan sawah rawan bajir berdasarkan luas lahan. Metode yang digunakan adalah survai terhadap rumah tangga petani padi di Kecamatan Padaherang dan Kalipucang yang merupakan daerah rawan banjir di Kabupaten Pangandaran. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sampel rumah tangga petani dipilih sebanyak 360 rumah tangga menggunakan stratified random sampling berdasarkan luas lahan yang penentuannya menggunakan rumus slovin pada tingkat kesalahan 5 persen dari populasi 3.616 rumah tangga. Struktur pendapatan rumah tangga petani dianalisis secara deskriptif menggunakan prosentase, sementara distribusi pendapatan rumah tangga petani dianalisis menggunakan gini rasio. Hasil penelitian menunjukkan: 1) struktur pendapatan rumah tangga petani lahan sempit lebih didominasi oleh pendapatan dari sektor pertanian dengan kontribusi 51 persen, sementara rumah tangga petani lahan sedang dan luas lebih didominasi oleh pendapatan dari luar sektor pertanian dengan kontribusi masing-masing 54 persen dan 61 persen; 2) Distribusi pendapatan rumah tangga petani lahan sempit dan sedang berada pada ketimpangan sedang dengan gini rasio masing-masing 0,57 dan 0,46 dan gini rasio rumah tangga petani lahan luas sebesar 0,27 yang berada pada kategori ketimpangan rendah.