dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan pilih pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tasikmalaya tahun 2020. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisai yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum dalam menyebarluaskan informasi tentang pemilihan umum. kurang meratanya sosialisasi di pedesaan sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan memilih menjadi golongan putih (golput). Rumusan masalahnya adalah “Bagaimana Efektifitas Sosialisasi Yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Penggunaan Hak Pilih Pada Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Tasikmalaya Tahun 2020”.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dari keempat dimensi yang terdiri 10 indikator dapat diketahui bahwa secara umum bahwa sosialisasi penggunaan hak pilih yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum belum cukup efektif. Dimana kurangnya peran agen sosialisasi, mekanisme sosialisasi, materi sosialisasi dan pola sosialisasi dikarenakan adanya hambatan seperti kurangnya sumber daya manusia, kurangnya anggaran untuk melakukan sosialisais yang optimal, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemilihan umum, masih terbatasnya peran relawan demokrasi karena jumlah yang sedikit. Sehingga diharapkan Komisi Pemilihan Umum dapat meningkatkan intensitas sosialisasi secara menyeluruh sampai ke pedesaan, menambah relawan demokrasi dan mengkoordinasikan seluruh penyelenggara untuk sosialisasi termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara . |
en_US |