Abstract:
Latar belakang penelitian ini adalah kinerja Ajengan Masuk Sekolah (AMS) di Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran masih rendah, hal ini dapat dilihat dari permasalahan diantaranya adalah dalam penyusunan laporan semesteran dan tugas-tugas administrasi lainnya yang sering terabaikan oleh AMS, masih kurangnya kualitas pengetahuan AMS tentang bagaimana meningkatkan menumbuhkembang karakter anak didik, dan masih terdapat sebagian AMS saat masuk kelas tanpa mengelola kelas terlebih dahulu secara baik. Metode yang digunakan adalah metode metode kualitatif. Hasil penelitian diperoleh hasil bahwa kinerja Ajengan Masuk Sekolah pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran telah baik sesuai dengan enam dimensi pengukuran kinerja yaitu Quality, Quantity, Timelines, Cost Efectivenesss, Need for Supervision, dan Interpersonal Impact, hambatan yang dihadapi oleh Ajengan Masuk Sekolah (AMS) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran diantaranya perbandingan jumlah Ajengan Masuk Sekolah (AMS) masih dirasa kurang jika dibandingkan dengan jumlah kelas yang ada; dan masih kurangnya durasi waktu yang dijadwalkan untuk pertemuan Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dengan peserta didik. Selain itu kurangnya kemampuan Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dalam Menyusun laporan Pendidikan dan masih lemahnya pemanfaatan Informasi Teknologi dalam menunjang kegiatan pembelajaran; dan (3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam peningkatan kinerja Ajengan Masuk Sekolah (AMS) pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran adalah diantaranya menambah lagi Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dan menyesuaikan dengan jumlah kelas/siswa yang menjadi binaan, sehingga adanya keseimbangan dalam pembagian tugas terhadap AMS; Diperlukan keikutsertaan Ajengan Masuk Sekolah (AMS) dalam kegiatan ektrakurikuler keagamaan di sekolah, melakukan bimbingan dan pelatihan kepada para Ajengan Masuk Sekolah (AMS) terutama dalam penyelesaian proses pembelajaran yang merujuk pada kurikulum yang telah ditentukan. Serta menyusun jadwal pelajaran secara jelas dan terperinci, sehingga mempermudah Ajengan Masuk Sekolah (AMS) untuk memahaminya, selain itu pihak sekolah dan ahli Informasi Teknologi mencoba untuk melaksanakan pelatihan kepada Ajengan Masuk Sekolah (AMS)dalam menggunakan peralatan dan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dengan terperinci dan jelas.