Romdah Romansyah, S.Pd., M.Pd., M.Sihttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/2012024-03-29T09:11:46Z2024-03-29T09:11:46ZPENGARUH ASAM BORAT (H3BO3) TERHADAP MORTALITAS KECOA (Periplaneta american Linnaeus).Romdah Romansyahhttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/2072019-07-06T03:52:41Z2015-09-01T00:00:00ZPENGARUH ASAM BORAT (H3BO3) TERHADAP MORTALITAS KECOA (Periplaneta american Linnaeus).
Romdah Romansyah
Penelitian berjudul Pengaruh Asam Borat (H3BO3) Terhadap Mortalitas Kecoa (Periplaneta american Linnaeus). Kecoa termasuk kepada kelompok seranggan yang sebagai vektor dan pengendalian yang dilakukan selama ini dengan menggunakan insektisida kurang efektif. Asam borat merupakan salah satu insektisida alternatif karena memiliki kemampuan sebagai toksik pada sistem pencernaan dan abrasif terhadap eksoskeleton serangga. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuakn dan 4 ulangan. Formulasi perlakuakan Asam borat dengan suksrosa yang digunakan adalah 2gr:5gr, 4gr:5gr, 6gr:5gr, 8gr:5gr, 10gr:5gr, 12gr:5gr. Pengamatan mortalitas kecoa (Periplaneta american Linnaeus) dilakukan pada 48 jam setelah pemberian perlakuan asam borat dengan sukrosa. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian asam borat dan sukrosa terhadap mortalisa kecoa.
2015-09-01T00:00:00ZBioteknologi Androgenesis Ikan Nilem (Osteochilus hasselti Val.) dengan Sinar UV (λ 254 nm)Romdah Romansyahhttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/2062019-07-06T03:43:17Z2015-05-01T00:00:00ZBioteknologi Androgenesis Ikan Nilem (Osteochilus hasselti Val.) dengan Sinar UV (λ 254 nm)
Romdah Romansyah
Androgenesis, merupakan bioteknologi yang melibatkan produksi individu-individu yang seluruh kromosomnya berasal dari induk jantan. Androgenesis meliputi dua tahap, inaktivasi materi genetis telur, bisa dengan iradiasi sinar ultra violet (UV) dan tahap diploidisasi zigot, dengan kejut panas 400C.
Tujuan penelitian adalah mengetahui (1) efektivitas inaktivasi UV 254 nm 15 Watt jarak 15 cm lama iradiasi 3 dan 5 menit atau pada telur Ikan Nilem; dan (2) efektivitas diploidisasi dengan kejut temperatur 40oC selama 90 detik pada Ikan Nilem pada waktu 20 dan 25 menit pasca fertilisasi. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap, terdiri dari 7 perlakuan , Variabel yang diamati adalah fertilitas telur, persentase larva haploid, persentase sintasan juvenil hingga hari ke-28.
Hasil penelitian pada nilem menunjukkan rata-rata persentase fertilitas telur nilem androgenesis dosis iradiasi 3 menit dan 5 menit yaitu 78,78 ± 17,63% ; dan 23,75 ± 4,27% ; dan kontrolnya 93,19 ± 2,40%. Persentase sintasan juvenil nilem umur 28 hari, yaitu 38,20 ± 17,15% . Simpulannya bahwa iradiasi UV efektif mengin-aktivasi material genetik telur ikan nilem, yaitu lama waktu 5 menit iradiasi. Kejut panas 40oC selama 90 detik efektif mencegah mitosis pertama embrio androgenesis nilem.
2015-05-01T00:00:00ZKULTUR STEM CELL SEBAGAI TERAPI SEL PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM)Romdah Romansyahhttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/2052019-07-06T03:35:31Z2014-08-01T00:00:00ZKULTUR STEM CELL SEBAGAI TERAPI SEL PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM)
Romdah Romansyah
Culturing stem cells in cell therapy of diabetes mellitus is an effort in the management of diabetes mellitus with use of cell replacement therapy. Transplant using stem cells give hope for a permanent cure of diabetes mellitus is mainly due to destruction of pancreatic beta cells. Steps that must be done in the process of differentiation of stem cells into pancreatic beta cells includes the step change stem cells into cells making up the structure of the islets of Langerhans (isletneogenesis stage), and the phase of the cell changes so isletmen pancreatic beta cells (beta cells neogenesis). Laboratory testing includes analysis of the ability of pancreatic beta cells, testing the ability of insulin gene expression, immunological tests and the benefits and efficiency of therapeutic outcomes.
2014-08-01T00:00:00ZKeanekaragaman Jenis Echinodermata pada Berbagai macam Substrat Pasir, Lamun, dan Karang di Perairan Pantai Sindengkerta Tasikmalaya.Romdah Romansyahhttp://repository.unigal.ac.id:8080/handle/123456789/2042019-07-06T03:24:44Z2016-03-01T00:00:00ZKeanekaragaman Jenis Echinodermata pada Berbagai macam Substrat Pasir, Lamun, dan Karang di Perairan Pantai Sindengkerta Tasikmalaya.
Romdah Romansyah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis Echinodermata dan kondisi kualitas air, perairan pantai Sindangkerta Cipatujang Tasikmalaya. Dilaksanakan di perairan pantai Sindangkerta Cipatujah, Tasikmalaya mulai tanggal 9-13 April 2015. Metode deskriptif-eksploratif dan metode Belt Transcet. Data yang dikumpulkan selama penelitian yaitu data jumlah jenis dan jumlah individu Echinodermata, serta parameter lingkungan sebagai data pendukung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 5 Family,7 genus,9 species, 769 individu. Berdasarkan indeks keanekaragaman (H’) berada pada katagori sedang dengan nilai 1,35. Jenis Echinodermata yang ditemukan meliputi Echinometra mathaei, Heterocentrotus trigonarius. Stomopneustes variolaris, Tripneustes gratilla, Holothuria atra, H, leucospilota, Ophiocoma pica, O. Scholopendrina, O. Annulosa yang ditemukan diseluruh stasiun. Echinodermata yang ditemukan pada berbagai macam substrat pasir diperoleh 2 species ( Holothuria atra, H, leucospilota), substrat lamu ada 7 species (Echinometra mathaei, Tripneustes gratilla, Holothuria atra, H, leucospilota, Ophiocoma pica, O. Scholopendrina, O. Annulosa) dan substrat karang atau bebatuan ada 6 species (Echinometra mathaei, Heterocentrotus trigonarius. Stomopneustes variolaris, Tripneustes gratilla, Ophiocoma pica, O. Scholopendrina, O. Annulosa).
2016-03-01T00:00:00Z